Sebelumnya saya akan menjelaskan apa itu Back-End Developer, Jadi Back-end Developer adalah seseorang yang bertanggung jawab mengelola server website (Server-Side). Seorang back-end developer perlu memastikan website berjalan dengan baik dalam kaitan pertukaran data dari browser ke
server. Seorang back-end developer perlu menguasai bahasa pemrograman yang tepat, karna back-end developer menangani databse dan membuat alur website yang terstuktur, hal itu bisa dilakukan jika kalian memiliki skill coding yang cukup baik. back-end developer juga bertanggung jawab menjaga keamanan website.
menurut refactory.id rata rata gaji Back-end developer di indonesia adalah Rp.102,000,000 per tahun atau Rp.52,308 per jam. Gaji awal posisi tersebut dimulai di kisaran Rp. 48,000,000 per tahun atau 4 jutaan perbulan. untuk karyawan berpengalaman, gaji berada dikisaran Rp.173,400,000 perbulan. Jika
di luar negeri bisa sangat mahal loh, Refactory sendiri menawarkan proyek freelance dengan klien nasional dan internasional. semua bisa dikerjakan dirumah dan kalian juga bisa mendapatkan penghasilan hingga 8 juta perbulan asalkan kalian konsisten, terampil, dan tidak malas malasan.
Tugas Backend Developer
Tadi sudah saya jelaskan secara singkat mengenai apa itu back-end developer sekarang saya akan memberitahu apa saja tugas tugas dari seorang back-end developer yang telah saya rangkum dari niagahoster.co.id dan sekawanmedia.co.id
1. Merancang Database
Tugas yang pertama adalah merancang databse. Database adalah tempat menyimpan data untuk keperluan website. Seorang back-end developer harus bisa membuat arsitektur databse yang efisien. Jika bisa menjalankan tugas dengan baik, seorang web developer akan mampu membuat struktur
databse yang efisien sehingga meringankan kinerja server. Dengan begitu, website tidak akan mudah down. langkah ini sangatlah penting agar pengembangan aplikasi dapat dilakukan dengan baik dan dapat mempermudahkan dalam pengerjaan aplikasi yang dilakukan oleh tim
2. Merancang Alur Website
Tugas yang kedua membutuhkan logika pemrograman dan skill coding yang tinggi, karna disini seorang back-end developer bertugas untuk merancang alur website agar user experience yang dimiliki pengunjung lebih baik. seorang back-end developer harus melakukan alkulasi dengan tepat seperti
jumlah uang yang harus dibayar serta menyiapkan tagihan, bukan cuman itu, seorang back-end developer perlu merancang bagaimana pengiriman barang akan dilakukan, kecuali jika produk yang dijual adalah digital.
3. Mengatur Keamanan Website
Tugas yang lainnya adalah mengatur keamanan website supaya aman dari serangan hacker. Untuk mendukung tugasnya, seorang back-end developer harus paham berbagai teknik hacking, seperti deface, SQL injection, deface, hingga phishing. Dengan mempelajari teknik hacking tentunya nanti kita
akan selalu memiliki solusi untuk meningkatkan keamanan website dan permasalahan yang sedang dihadapi.
6 Skill yang wajib dikuasai oleh Back End Developer
Buat kalian yang ingin berkarir sebagai Back-end Developer kalian harus mempelajari 6 skill yang akan saya bahas kali ini, karena saya sudah merangkum nya dari bitlabs.id, Jadi kita langsung bahas saja 6 skill yang harus dikuasai oleh back-end developer :
1. Bahasa pemrograman
Jika kalian ingin berkarir sebagai web developer terutama back-end kalian wajib untuk belajar bahasa pemrograman, bahasa pemrograman yang biasa dipakai oleh back-end developer adalah PHP. Fungsinya memang cukup krusial, yaitu untuk mengembangkan aplikasi website yang terhubung dengan server.
Dibawah ini adalah bahasa pemrograman yang perlu dipelajari jika ingin menjadi back-end developer:
-- Python --
Python adalah bahasa pemrograman yang bisa melakukan eksekusi sejumlah intruksi multi guna secara langsung (interpretatif) dengan metode orientasi objek (Object Oriented Progamming) serta menggunakan semantik dinamis untuk memberikan tingkat keterbacaan syntax. Walaupun python
tergolong ke dalam bahasa pemrograman dengan level tinggi, nyatanya Python dirancang sedemikian rupa agar mudah dipahami. Bahasa ini juga sering digunakan untuk mengelola website. Yang salah satunya berfungsi untuk melakukan otomatisasi sistem
-- Ruby --
Ruby adalah bahasa pemrograman dinamis berbasis skrip yang berorientasi objek. Tujuan dari ruby adalah menggabungkan kelebihan dari semua bahasa-bahasa pemrograman skrip yang ada di dunia. Fungsinya hampir sama seperti Python. Ruby juga digunakan untuk analisis data dan prototyping.
-- JavaScript --
Ternyata selain digunakan untuk front-end java script juga bisa digunakan oleh back end. salah satu contohnya melalui node.js
Buat kalian yang bingun mau mulai belajar dari mana dulu, coba lah mulai dari PHP, karna bahasa pemrograman ini sering digunakan oleh back-end developer pemula.
2. Pengelolaan Web Server
back-end harus memastikan bahwa hubungan antara website dengan server bisa berjalan dengan baik, oleh karena itu seorang back-end harus memahami cara mengelola web server. Buat kalian yang gatau apa itu Web server, jadi web server adalah software yang dapat memproses request dari pengunjung
website. yang nantinya browser dapat menampilkan halaman website yang sesuai dengan request pengunjung.
3. Manajemen Database
Database adalah salah satu bagian terpenting dari website. karna disanalah seluruh data dari website tersimpan. Dengan melatih kemampuan mengelola database, kalian bisa dengan mudah mengatur data di dalam data base.
Ada dua jenis database yang bisa kalian pelajari,dibawah ini adalah dua jenis database yang bisa kalian pelajari :
-- SQL --
SQL (Structured Query Leanguage) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola databse relasional. Beberapa SQL adalah postgreSQL, Sybase, dan Oracle.
-- NoSQL --
kebalikkannya dari SQL, NoSQL bisa digunakan untuk mengelola databse yang sifatnya tidak relasional. Contohnya seperti MongoDB dan CloudDB
Sumber : bitlabs.id
4. Framework Back End
framework backend biasa digunakan oleh para developer sebagai kerangka atau bahan untuk membuat program. Program ini ditulis dengan kode yang konsisten. Kode tersebut diambil dari fungsi yang sudah ada secara default didalam framework. yang intinya framework
dapat mempermudah programmer untuk mengembangkan atau mengelola software. karna kalian tidak perlu melakukan coding secara berulang, yang biasanya pekerjaan back-end developer adalah melakukan coding, dengan framework kalian akan lebih dipermudah. Jadi kalian tinggal mempelajari berbagai framework back-end. dan tiap bahasa pemrograman memiliki framework yang berbeda, Contohnya :
● PHP -- Codelgniter dan Laravel.
● Python -- Flask, Django dan CherryPy
● Ruby -- Roda, Rails dan Sinatra
5. Pengelolaan API
API (Application Progamming interface) adalah sekumpulan kode yang memungkinkan suatu software berkomunikasi dengan software yang lainnya, jika kalian memahami API, kalian bisa membuat website kalian terhubung dengan banyak software. kalian bisa menghubungkan website dengan aplikasi
Android. Bisa dibilang fungsi API sama dengan fungsi pada bahasa manusia. dengan belajar API kalian bisa membuat interaksi antar software
6. Git
untuk merekam perubahan yang dilakukan pada kode, Kalian perlu menggunakan VCS (Version Control System). VCS berguna jika kalian sedang mengerjakan suatu proyek yang kompleks. Kalian bisa melihat histori perubahan dan melakukan perbaikan jika ada kode yang mengalami eror,
tentunya sesuai dengan yang kalian butuhkan. kalian juga bisa dengan mudah melihat seluruh perubahan kode, jika proyek yang dikerjakan lebih dari satu developer. Salah satu VCS populer adalah Git. kalian bisa mempelajari platform Git yang paling populer yaitu github, jika kalian ingin menggunakan Git.
Ok mungkin segitu saja penjelasannya semoga artikel ini membantu kalian terutama yang sedang mencoba untuk memulai karir sebagai back-end developer. Jika kalian tertarik dengan pembasahan mengenai web development kalian bisa membaca artikel-artikel lainnya di Rakuzancoding blog!